Minggu, 06 Januari 2019

BATU GINJAL

BATU GINJAL 



Batu Ginjal merupakan Batu-batu urine dalam piala ginjal. Lebih sering lagi terdapat di kandung kencing. Sebab utama dalam pembentukan endapan-endapan batu urine adalah urine mengandung terlalu banyak garam atau karena garam-garam yang tidak larut atau larutnya hanya sedikit. Dalam proses selanjutnya batu-batu tersebut mengendap di sekitar benda-benda asing. Inti atau pusat dari sebutir batu biasanya adalah sel epitel, lendir, nanah, sel darah merah dsb. Dalam beberapa hal makanan yang mengandung garam dari berbagai jenis akan mempercepat pembentukan batu. Di beberapa daerah tertentu, yang airnya kaya akan zat-zat mineral, batu-batu tsb. sering dijumpai. Penyakit-penyakit peradangan dari saluran urine atau urine yang tidak dapat mengalir akibat sesuatu sebab akan menimbulkan pembentukan batu kencing dengan mengubah sifat urine dan garam-garam yang dikandungnya. Gambaran klinis dari penyakit batu ginjal adalah sama dengan yang terdapat pada pyelitis kecuali bahwa sakit yang terlihat adalah lebih parah. Gejala yang sangat nyata adalah serangan kolik. Tertimbunnya urine karena terhalang keluar mengakibatkan gejala-gejala uremik. Bila urine diperiksa di bawah mikroskop, terlihat adanya sel nanah, sel epitel, dan seringkali butiran-butiran batu yang sangat kecil. Sel darah seringkali juga terdapat akibat adanya perdarahan. Dengan memperhatikan kekerasan dan bentuk ginjal, maka ada tidaknya batu ginjal mudah diketahui.[1]

Gejala batu ginjal[sunting | sunting sumber]

Gejala awal yang di derita penderita Batu Ginjal antara lain:
  1. Terasa nyeri dan sakit pada saat kencing,
  2. Mual dan muntah, Demam tinggi, Sering mengeluhkan rasa sakit pada pinggang.
  3. Terjadinya pembengkakan pada kaki dan mata, Perubahan warna struktur air seni.
  4. Terkadang kencing di sertai darah.
  5. Sering bangun di tengah tidur nyenyak hanya untuk kencing.
  6. Berkurangnya nafsu makan dan turunnya berat badan.
  7. Pembengkakan juga terjadi pada pergelangan kaki dan tangan.
  8. Terkadang merasakan sesak napas/sulit bernapas, juga selalu merasakan lelah dan lemas.

Pencegahan[sunting | sunting sumber]

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisis dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.[2]

Batu kalsium[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, di mana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
  1. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
  2. Diet rendah kalsium dan mengonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidismesarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Batu Asam Urat[sunting | sunting sumber]

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas karena makanan-makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Selain itu juga sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.




SUMBER: https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_ginjal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar