Kamis, 03 Januari 2019

Tekanan Zat Gas

TEKANAN ZAT GAS


Besar tekanan udara dapat diukur dengan percobaan Torricelli yang dilakukan oleh Evangelista Torricelli (1608-1647). Percobaan itu berhasil menciptakan barometer, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara dan menetapkan bahwa: Tekanan udara 1 atm = 76 cmHg “Setiap kenaikan 100 m dari permukaan laut, tekanan udara berkurang 1cmHg”
Ketinggian suatu tempat dapat dihitung dengan rumus:
h= (76 cmHg- Pbar) x100 m
Pgas = (Pbar ± h) cmHg
Tekanan udara dalam ruang tertutup dapat diukur dengan manometer.
bar
keterangan:
Pgas = tekanan gasPbar = tekanan pada barometerh      = ketinggi8an tempat (m)
  • Hukum Boyle
Robert Boyle (1627-1691) menyatakan dalam hukumnya bahwa:
“Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap/konstan bila suhu gas tidak berubah”
P.V= konstan atau P1. V1 = P2. V2
Keterangan:
P1= tekanan awal
V1= volume awal
P2= tekanan akhir
V2= volume akhir
  • Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup dan Konsep Tekanan Udara dalam Kehidupan Sehari-hari
Alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup dinamakan manometer. Manometer ada dua macam, yaitu manometer raksa dan manometer logam.
a. Manometer Raksa
Manometer raksa dibedakan menjadi:
1) Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa terbuka adalah sebuah tabung U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu kaki dibiarkan terbuka berhubungan dengan udara luar sedangkan kaki lainnya dihubungkan ke ruang yang akan diukur tekanan gasnya. Besar tekanan gas dapat dihitung dengan rumus: Pgas = Pbar + h
2) Manometer Raksa Tertutup
Manometer raksa tertutup adalah sebuah tabung U yang salah satu ujungnya tertutup.
b. Manometer Logam
Digunakan untuk mengukur tekanan udara yang sangat tinggi.
  • Seperti pada tekanan zat padat dan zat cair, berikut diberikan beberapa contoh kejadian yang berkaitan dengan tekanan udara.
a. Angin
angin    Angin adalah udara yang bergerak dari suatu tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang tekanannya lebih rendah. Jika suatu daerah mempunyai tekanan udara yang sangat rendah, udara di sekelilingnya akan mengitari daerah tersebut sehingga membentuk pusaran angin. Kekuatan angin ini bisa sangat besar dan menerbangkan benda-benda yang dilaluinya. Bentuk angin seperti ini disebut angin siklon. Angin ini bersifat merusak jika tempat terjadinya pusaran dekat dengan tempat tinggal penduduk.
b. Prakiraan Cuaca
images
Para ahli meteorologi mencatat perubahan tekanan udara di suatu tempat, kemudian data hasil pengamatan tersebut dianalisis dan diinterpretasi. Misalkan, jika pada suatu tempat tekanan udara rendah, udara dari tempat yang bertekanan lebih tinggi akan bergerak ke daerah tersebut. Angin tersebut membawa uap air. Karena tekanan udaranya rendah, uap air tersebut akan jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan. Begitu pun sebaliknya, di suatu daerah cuacanya akan cerah jika tekanan di daerah tersebut tinggi yang berarti udara dari tempat tersebut akan bergerak ke daerah lain yang tekanan udaranya lebih rendah. Alat untuk mencatat perubahan tekanan udara secara terus menerus disebut barograf.

SUMBER: https://sumadewiblog.wordpress.com/tekanan/tekanan-pada-gas-2/

Tekanan zat gas dalam bahasa sehari-hari disebut dengan tekanan udara. Bumi kita diselimuti oleh lapisan udara, seperti yang sudah kita ketahui udara memiliki berat. Berat udara dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karena udara memiliki berat maka udara juga mempunyai tekanan.

Percobaan Toricelli tentang Tekanan Zat  Gas
Tekanan gas atau udara tergantung ketinggian suatu tempat diukur dari permukaan air laut. Evangelista Toricelli melakukan percobaan untuk mengukur tekanan udara di atas permukaan laut. Menurut Toricelli Tekanan udara di atas permukaan laut sebesar 176 cmHg atau 1 atmosfir (atm), Setiap kenaikkan 100 m tekanan udara berkurang sebesar 1 mmHg. Dari percobaaan Toricell dapat disimpulkan semakin rendah suatu tempat, tekanan udara akan semakin besar. Sebaliknya, semakin tinggi suatu tempat, tekanan udara akan semakin rendah.

Hukum Tekanan Zat Gas
Selain Toricelli, Robert Boyle juga melakukan percobaan untuk menentukan tekanan zat gas dalam ruang tertutup. Menurut Boyle “ jika suhu ruangan tetap maka hasil kali tekanan dan volume zat gas di dalam ruang tertutup selalu konstan “. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Boyle yang dirumuskan :
P1 V1 = P2 V2 atau P V = konstan
Dimana :
P1= tekanan mula-mula
V1= volume mula-mula
P2= tekanan akhir
V2= volume akhir

Rumus Tekanan Zat Gas
Untuk menghitung tekanan zat gas pada ketinggian tertentu digunakan persamaan :
h= (76 cmHg- Pbar) x100 m
Pgas = (Pbar ± h) cmHg
Dimana :
Pgas = tekanan gas
Pbar = tekanan pada barometer
h = ketinggi8an tempat (m)

Tekanan zat gas dalam ruang terbuka digunakan barometer
sedangkan tekanan gas dalam ruang tertutup dapat diukur dengan manometer. Manometer dibedakan menjadi dua jenis yaitu manometer raksa dan manometer logam.

Alat Ukur Tekanan Zat Gas
Manometer raksa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
1) Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa terbuka merupakan sebuah tabung U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu kaki manometer raksa terbuka dibiarkan terbuka agar dapat berhubungan dengan udara luar sedangkan kaki lainnya dihubungkan ke suatu ruang yang akan diukur tekanan gasnya. Untuk menghitung tekanan gas menggunakan manometer terbuka digunakan persamaan :
Pgas = Pbar + h

2) Manometer Raksa Tertutup
Manometer raksa tertutup merupakan sebuah tabung U yang salah satu ujungnya tertutup.
manometer
Sedangkan Manometer Logam digunakan untuk mengukur tekanan udara yang sangat tinggi, baik pada zat padat, zat cair maupun zat gas.

Dalam kehidupan sehari hari kejadian yang berhubungan dengan tekanan zat gas adalah angin. Angin merupakan udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Ahli meteorologi memanfaatkan tekanan zat gas untuk meramalkan cuaca.

SUMBER: http://www.areabaca.com/2015/01/tekanan-pada-zat-gas.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar